Rabu, Juli 30, 2008

Hari Anak Nusantara bersama Anak-anak Gilangharjo

Horee… tim kami kalah…, loh kalah koq senang sih?... biarin yg penting senang...weeks


Hehehe… pipa kami gak bakal bocor karena udah kami tambal


Rame Ya.....

Nah kalo permainan ini kami sebut dengan Kereta Balon. Yaahh balonnya terbang!


Sungai Beracun kami seberangi hanya dengan selembar kertas koran, hebat kan!



Ahh, baca dulu korannya biarin aja yang lain kecebur



Lima tali, satu botol, satu tujuan; MENANG!



Yah tumpah deh airnya, gara-gara Mas Fredy nih!



Koq cuma dikasih sedotan sih Mas Fredy, minumnya mana?




Nih begini caranya main Bom Waktu, harus hati-hati



Yang haus.. yang haus.. ayo beli cuma gopek. Saya beli dua Mas, buat main pipa bocor



Cepetan dong tumpahin airnya, mbak Dita dah gak sabar tuh mau minum



Mas Qiting, airnya jangan diminum dong! Ini untuk mainan kami



Ade-ade kalau mbak Emily mau ikutan boleh gak?



Mantan anak-anak ini juga suka dengan bubur kacang ijo bahkan minta tambah!


Anak-anak berkumpul di rumah Pak Dukuh untuk menonton film DENIAS sambil menikmati bubur kacang ijo dan susu segar


Meskipun DENIAS menceritakan keadaan anak Papua sementara penontonnya anak Bantul tapi mereka memiliki kesamaan yaitu Anak Nusantara yang berhak untuk gembira di hari istimewa mereka


Gilangharjo-Bantul, 29 Juli 2007


Komitmen komunitas Seko Nol untuk menyebarkan keceriaan terutama bagi kecerian anak-anak Indonesia kami tunjukkan kembali. Meskipun program Trauma Healing yang kami tujukan bagi anak-anak korban gempa bumi Bantul telah selesai tapi kerinduan kami untuk bermain kembali dengan anak-anak tidak dapat kami bendung, akhirnya melalui momen Hari Anak Nusantara kami berupaya kembali menciptakan senyum manis anak-anak Gilangharjo. Lokasi yang kami datangi masih sama namun banyak perbedaan kondisi yang sangat signifikan disana. Semula kami hadir dilokasi dengan kondisi sekitar yang menyedihkan karena puing-puing rumah mereka yang menjadi bukti kehebatan guncangan gempa tapi ketika kami datang kembali disana, kini hampir semua rumah mereka telah kembali tegak dan layak huni.


Program yang kami jalankan kali ini tidaklah seberat ketika pertamakali kami datang di Gilangharjo, kami masih ingat betapa sulitnya memunculkan kepercayaan anak-anak bahwa mereka masih bisa tersenyum meski tertimpa musibah waktu itu tapi berkat kesabaran kawan-kawan dan ketangguhan mental anak-anak itu sendiri akhirnya keceriaan selalu muncul selama proses Trauma Healing, itu dahulu kala tapi kehadiran kami di Hari Anak Nusantara dengan tawaran berbagai permainan seru (pipa bocor, sungai beracun, bom waktu, seven up dll) selain itu juga ada acara nonton film anak “DENIAS” sambil menikmati bubur kacang ijo dan susu sehat, membuktikan bahwa acara Hari Anak bukan hanya milik anak-anak kota tapi juga seluruh anak Indonesia.


Sebenarnya bukan kami yang menghibur anak-anak Gilangharjo tapi kecerian anak-anak justru yang menghibur kami yang tidak bisa menjadi anak-anak lagi. Kawan-kawan Seko Nol tidak kalah cerianya menikmati kegiatan ini begitu juga orang tua anak-anak yang berterimakasih karena kami masih bersedia mau bermain dengan anak-anak mereka. Kegiatan ini dapat diselenggarakan karena didukung oleh kawan-kawan dari Komunitas Pocee Pro dan Moral Security yang merupakan kawan dekat kami yang juga peduli dengan senyum anak Indonesia.

Tidak ada komentar: