Long March dan Temu Rakyat Yogyakarta dalam rangka Hari AIDS Internasional
Yogyakarta, 2 Desember 2006
Rangkaian kegiatan yang didukung oleh seluruh elemen yang peduli terhadap Advokasi kesehatan bagi penderita HIV/AIDS, diantaranya PKBI DIY, KPAD, LP3Y, Yayasan Kembang, IHAP, Fak. Kedokteran UMY, PMI, Komunitas Gay, Waria, PSK, Anak Jalana.Pelajar dll, ini digelar sepanjang jalan Malioboro dimulai dengan Aksi Damai Long March dari Taman Parkir Abu Bakar Ali berjalan selain memberikan pita merah (red ribbon), bunga dan leaflet tapi juga berorasi menyuarakan aspirasi peningkatan kepedulian masyarakat Jogja terhadap HIV/AIDS dan meminta ada kebijakan publik dari Pemda DIY agar peduli terhadap ODHA (Orang Dengan Hiv/AIDS), berjalan menuju Gedung DPR, sempat berhenti didepan Mall Malioboro, Kepatihan dan berakhir di Monumen SO 1 Maret.
Yogyakarta, 2 Desember 2006
Rangkaian kegiatan yang didukung oleh seluruh elemen yang peduli terhadap Advokasi kesehatan bagi penderita HIV/AIDS, diantaranya PKBI DIY, KPAD, LP3Y, Yayasan Kembang, IHAP, Fak. Kedokteran UMY, PMI, Komunitas Gay, Waria, PSK, Anak Jalana.Pelajar dll, ini digelar sepanjang jalan Malioboro dimulai dengan Aksi Damai Long March dari Taman Parkir Abu Bakar Ali berjalan selain memberikan pita merah (red ribbon), bunga dan leaflet tapi juga berorasi menyuarakan aspirasi peningkatan kepedulian masyarakat Jogja terhadap HIV/AIDS dan meminta ada kebijakan publik dari Pemda DIY agar peduli terhadap ODHA (Orang Dengan Hiv/AIDS), berjalan menuju Gedung DPR, sempat berhenti didepan Mall Malioboro, Kepatihan dan berakhir di Monumen SO 1 Maret.
Mengapa Komunitas Seni Seko Nol turut dalam Aksi ini?
Pertanyaan ini sudah pasti terjawab karena komunitas seni ini tidak hanya sekedar komunitas yang cuma menikmati dunia seni semata tetapi kami sepakat dengan upaya kami lewat jalur seni maka penyampaian informasi dalam hal ini mengenai HIV/AIDS akan lebih efektif karena masyarakat sudah bosan mendengar ocehan belaka, selain itu juga keterlibatan kami juga sebagai bentuk solidaritas terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai resiko tinggi terkena dampak HIV/AIDS.
Pertanyaan ini sudah pasti terjawab karena komunitas seni ini tidak hanya sekedar komunitas yang cuma menikmati dunia seni semata tetapi kami sepakat dengan upaya kami lewat jalur seni maka penyampaian informasi dalam hal ini mengenai HIV/AIDS akan lebih efektif karena masyarakat sudah bosan mendengar ocehan belaka, selain itu juga keterlibatan kami juga sebagai bentuk solidaritas terhadap kelompok-kelompok yang mempunyai resiko tinggi terkena dampak HIV/AIDS.
Kami juga sadar komunitas in harus bergandengan dengan elemen masyarakat lainnya untuk mewujudkan upaya kami dan yang gak kalah pentingnya juga sebagai media informasi bahwa kami juga akan ada pementasan Wayang Wong Edan dengan Lakon “ Arjuno ke Taman Memolo” yang akan digelar di dua lokasi yaitu Srimartani, Piyungan pada tanggal 5 Desember 2006 dan Ganjuran, Sumbermulyo Bantul, 7 Desember 2006, merupakan salahsatu upaya kami menghibur masyarakat Bantul yang masih merasakan akibat gempa bumi tetapi juga menyampaikan informasi dasar mengenai HIV/AIDS dengan tontonan segar.
Komunitas Seko Nol yang dekat dengan LSM yang bergerak dibidang Advokasi HIV/AIDS
MAJU TAK GENTAR!
Alyt, Emily dan Ofy, istirahat sejenak setelah Long March bersama peserta lainnya
Disaksikan patung pejuang Jogjakarta, Deklarasipun kami gemakan, kami pun tetap berjuang wahai pahlawan
Komunitas Gay, Waria, PSK dan Anak Jalanan menyuarakan aspirasi mereka
Mami Vinolia tokoh sekaligus ikon perjuangan Waria menghadapi HIV/AIDS
1 komentar:
Ayo kawan-kawan kapan kita bergerak lagi?
Posting Komentar